Keutamaan Hari Arafah
Allah s.w.t. berfirman :
{ وَأَذِّن فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالاً وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَميِقٍ } [الحج:27]
Artinya : "Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan dating kepadamu dengan berjalan kaki atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka akan datang dari segenap penjuru yang jauh". [QS. Al-Hajj : 27]
Ketika Allah s.w.t memerintkah Nabi Ibrahim a.s. untuk menyeru kepada manusia untuk mengerjakan haji, maka beliau bergegas berseru : "Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah membangun rumah (Ka'bah) maka berhajilah ke sana". Semua manusia telah menjawab seruan itu bahkan calon embrio yang masih berada dalam sperma lelaki dan sel telur perempuan.
Pada hari-hari semacam ini (permulaan Dzul Hijjah) jama'ah haji saling bertemu di rumah Allah dengan mengumandangkan Talbiyah untuk memenuhi seruan Nabi Ibrahim a.s. seraya mengharapkan ridho dari Allah s.w.t. dan membentangkan diri untuk mendapatkan curahan rahmat yang Allah turunkan di hari-hari seperti ini yang pada puncaknya adalah pada hari Arafah.
Hari Arafah merupakan hari pembebasan dari Neraka bagi mereka yang menjaga pendengarannya dari hal yang buruk, bagi mereka yang turut berpuasa di hari tersebut dengan mengharapkan keridhoan dari Tuhannya. Hal ini tak lain karena Allah s.w.t. telah menjamin pengampunan dosa bagi mereka yang berpuasa di hari Arafah.
Rasulullah s.a.w. bersabda :
"من صام يوم عرفة غفر له سنة أمامه وسنة خلفه, ومن صام عاشوراء غفر له سنة". رواه الطبراني في الأوسط
Artinya : "Barang siapa yang berpuasa di hari Arafah, maka dia diampuni (dari dosanya) setahun setelah dan sebelumnya. (Sedangkan) barang siapa yang berpuasa pada hari Asyura', maka ia diampuni (dari dosa) setahun". HR. Thabrani dalam Al-Ausath
Hari Arafah adalah puncak dari harapan para jama'ah haji, sebab pada hari itulah mereka bias memperoleh segala pengharapan. Begituhalnya Tuhan menatap mereka dengan pandangan keridhoan.
Rasulullah s.a.w. bersabda :
"إِنَّ اللَّهَ - تعالى - تطوَّل – أي تفضل - عَلَى أَهْلِ عَرَفَاتٍ يُبَاهِي بهم الْمَلاَئِكَةَ يَقُولُ : يَا مَلاَئِكَتِي ، انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي شُعْثًا ، غُبْرًا أَقْبَلُوا يَضْرِبُونَ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ ، فأشهدكم أَنِّي قَدْ أَجَبْتُ دَعَاءهُمْ ، وَشَفَعْتُ رَغْبَتَهُمْ ، وَوَهَبْتُ مُسِيئَهُمْ لِمُحْسِنِهِمْ ، وَأَعْطَيْتُ مُحْسِنيهُمْ جَمِيعَ مَا سَأَلُونِي غَيْرَ التَّبِعَاتِ الَّتِي بَيْنَهُمْ ". رواه أبو يعلى
Artinya : "Sesungguhnya Allah s.w.t. memberikan banyak anugerah kepada orang-orang yang wukuf di Arafah seraya membanggakan mereka di hadapan para Malaikat dan berfirman : "Wahai para malaikatku, lihatlah kepada para hambaku yang lusuh penuh dengan debu, mereka menghadap kepadaku dari segala penjuru yang jauh. Maka aku saksikan kepada kalian bahwa aku telah mengabulkan do'a mereka, memberikan harapan mereka, memberikan orang yang berlaku buruk kepada yang berlaku baik pada mereka dan aku telah memberikan kepada orang-orang yang berbuat baik pada mereka segala apa yang mereka minta kepadaku selain hal-hal yang masih bersangkutan di antara mereka". HR. Abu Ya'la.