• Jumat, 22 September 2023

Ngaji NgAllah Suluk Maleman: MERDEKA DENGAN KASIH SAYANG

Jarwoto
- Minggu, 20 Agustus 2023 | 16:30 WIB
Anis Sholeh Baasyin dan Ali Fathkan dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman Proklamasi Kemanusiaan yang digelar Sabtu (19/8)
Anis Sholeh Baasyin dan Ali Fathkan dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman Proklamasi Kemanusiaan yang digelar Sabtu (19/8)

Bulan Agustus menjadi momen kemerdekaan yang disambut dengan suka cita oleh bangsa Indonesia. Momen itulah yang juga menjadi topik bahasan dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman edisi ke 140 pada Sabtu (19/8) malam.

Dengan mengangkat tema Proklamasi Kemanusiaan, Anis Sholeh Ba’asyin menyebut, makna kemerdekaan tak hanya terbebas dari penjajahan politik satu negara terhadap negara lain. Penjajahan juga bisa dilihat pada hilangnya otentisitas atau kebebasan berekspresi bangsa Indonesia.

Kemerdekaan sejatinya dimiliki setiap manusia. Namun manusia baru mungkin merealisasikannya setelah bisa menyingkirkan hawa nafsu dan keangkara murkaan pada dirinya.

“Terkadang merasa merdeka justru juga berbahaya. Karena menganggap dirinya merdeka justru tak mau diberi nasehat dan masukan,” ujarnya.

Kemerdekaan jika tak bersyarat itu justru menjadi kekacauan. Manusia memang diciptakan dengan batas. Kemerdekaan hanya mungkin ada di dalam batas. Jika diluar batas justru akan tersesat.

“Air untuk mengalir terus hingga ke laut juga butuh batasan. Namun kadang merdeka dianggap tanpa batasan,” tambahnya.

Oleh karenanya, kemerdekaan harus dimaknai dengan kasih sayang. Dengan begitu kemerdekaan itu akan selaras dengan kemanusiaan. Ali Fathkan salah seorang narasumber yang juga penggiat maiyah mencontohkan hal itu dengan kisah Nabi Muhammad setelah menaklukkan Mekkah.

“Setelah berhasil menaklukkan Mekkah, nabi justru menyebut jika hari itu adalah hari kasih sayang bukan pembalasan. Walaupun sebelumnya umat muslim mendapatkan perlakuan yang tidak enak. Itu menjadi bentuk kemanusiaan dan kemerdekaan,” jelas Ali.

Anis Sholeh menambahkan, Kanjeng Nabi dilembutkan hatinya untuk berinteraksi dengan berbagai macam orang. Berbagai contoh kebaikan oleh Kanjeng Nabi telah ditunjukkan untuk dapat dianut umat muslim.

“Tentu hal itu bisa terwujud asalkan kita tidak memiliki keterikatan pada duniawi. Baik harta, anggapan manusia maupun berbagai hal lainnya. Kisah nabi Ibrahim saat diminta menyembelih putranya bisa dimaknai mengajarkan pada kita untuk tidak terikat dengan masa depan. Bahkan kita tak punya kuasa akan putra kita sendiri. Karena itu adalah hak mutlak Allah,” tambahnya.

Tak hanya cerita nabi, berbagai cerita sufi juga mengajarkan pentingnya untuk tidak terikat pada duniawi. Kisah Imam Ghozali misalnya, saat menjabat setara dengan menteri pernah diminta oleh gurunya membersihkan pasar.

“Saat mencari sapu rupanya tidak ada. Oleh sang guru diingatkan jika bisa dibersihkan dengan tangan. Rupanya Imam Ghozali tanpa memiliki keraguan akan pandangan orang lain dia segera berniat untuk mengambil kotoran itu dengan tangannya. Tapi sebelum benar-benar mengambil tangan itu ditarik oleh gurunya,” tambahnya.

Hal itu menjadi bentuk ujian keteguhan pada apa yang sangat dipercaya yakni gurunya. Dia percaya gurunya tidak akan mencelakakannya. Lebih pentingnya yakni sikap untuk tidak khawatir akan anggapan orang pada dirinya.

“25 Nabi juga dibuat sedemikian rupa dengan berbagai cara dakwah, hingga pendekatan yang berbeda untuk mengajarkan berbagai sisi yang berbeda dari kebenaran yang sama. Jadi tak perlu memaksakan apa yang dianggap benar ke orang lain,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Jarwoto

Sumber: Siaran Pers

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rabu Pungkasan Dibulan Shofar

Selasa, 12 September 2023 | 12:00 WIB

Suluk Maleman : 'Sujud ngAllah'

Senin, 17 Juli 2023 | 09:17 WIB

Keutamaan Hari Arafah di Bulan Dzulhijjah

Jumat, 8 Juli 2022 | 09:50 WIB

Peristiwa Penting Pada Bulan Dzulqa'dah

Jumat, 10 Juni 2022 | 22:28 WIB

KH Zakky Mubarak : Puasa dan Pembentukan Mental

Sabtu, 30 April 2022 | 05:00 WIB

Kesabaran di Bulan Ramadhan

Rabu, 27 April 2022 | 08:18 WIB

Hikmah Anjuran Makan Sahur

Senin, 18 April 2022 | 20:09 WIB

Rasulullah SAW: Tiga Kesabaran dalam Ramadhan

Jumat, 15 April 2022 | 15:00 WIB

Sayyid Abdullah Al-Haddad : 6 Adab Berpuasa

Jumat, 15 April 2022 | 11:12 WIB

KH Zakky Mubarak : Puasa Tumbuhkan Kejujuran

Kamis, 14 April 2022 | 12:00 WIB

Bulan Sya'ban dan Keutamannya

Jumat, 11 Maret 2022 | 09:48 WIB

Terpopuler

X